BAHASA
DALAM TRANSAKSI JUAL BELI HANDPONE DI GRUP THE BAKULAN KUDUS
Oleh
:
Awaliatul
Nur Rohmah
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang artbirter yang dipergunakan dipergunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri
(Kridalaksana, 1993:21). Dalam kesehariannya, manusia menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi.
Bahasa yang
dibahas di sini adalah bahasa yang dipakai dalam masyarakat. Bahasa dan sosial
dibahas menjadi satu, yaitu sosiolinguistik. Dalam masyarakat, bahasa yang
dipakai bervariasi, antara penutur satu dengan yang lain. Dan dari pemakaian dibidang
satu dan bidang lainnya.
Variasi bahasa
merupakan keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi
sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh penuturnya yang tidak homogen (Chaer : 2004. 62). Sehingga
variasi atau ragam bahasa ini muncul bervariasi dari berbagai kalangan
masyarakat.
Dari beragam bahasa,
yang diteliti di sini adalah bahasa dalam bidang perdagangan, yang masuk dalam
variasi bahasa register. Di mana variasi bahasa register merupakan pemakaian
kosakata khusus yang berkaitan dengan jenis pekerjaan maupun kelompok sosial
tertentu (Wardaugh, 1986: 48).
Grup facebook
yaitu The Bakulan Kudus merupakan grup yang di dalamnya berisi
postingan-postingan dari berbagai merek handpone
yang dijual dan ditawarkan. Ini merupakan objek yang diambil peneliti sebagai
objek penelitian bahasa dalam grup jual beli handpone Kudus secara online. Dari hasil penelitian ini
nantinya akan diketahui variasi bahasa-bahasa yang digunakan dalam grup The
Bakulan Kudus.
B.
Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah yang diangkat sebagai berikut :
1.
Apa bahasa yang digunakan dalam
transaksi jual beli handpone di Grup facebook The Bakulan Kudus ?
2.
Bagaimana penggunaan bahasa register dalam
transaksi jual beli handpone di grup facebook The Bakulan Kudus ?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui bahasa yang digunakan dalam
transaksi jual beli handpone di grup The Bakulan Kudus.
2.
Mengetahui penggunaan bahasa register
yang digunakan dalam transaksi jual beli handpone di grup The Bakulan Kudus.
KAJIAN PUSTAKA DAN
LANDASAN TEORI
1)
Kajian Pustaka
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dan di sini dijadikan reverensi untuk
penelitian bahasa register dalam transaksi jual beli handpone di grup The
Bakulan Kudus. Adapun rujukan penelitian yang telah dilakukan :
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Diana
Anggreini dan kelompok dalam bentuk laporan penelitian “Ragam Bahasa Pasar
Ditinjau Dari Segi Persepektif Sosiolinguistik”. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa keragaman bahasa dapat dilihat dari factor usia yang dapat dilihat dari
kosa kata pemakaian bahasa. Karena di sini bahasa antara penjual dengan
pembeli, penjual dengan penjual dan juga pembeli dengan pembeli. Golongan muda
akan lebih cepat menyerap kosakata baru, sementara golongan tua tidak serta
merta mudah menyerap kosakata baru.
2.
Penelitian
dalam bentuk makalah “ Interferensi dan Campur Kode di Lingkungan Kosan”. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Interfensi terjadi disebabkan karena
faktor tempat orang tersebut tinggal. Sehingga terjadi Interferensi dan campur
kode di lingkungan tersebut.
2)
Landasan Teori
a.
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang artbirter yang dipergunakan dipergunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri
(Kridalaksana, 1993:21).
Berbeda dengan Lyons (dalam Pateda dan
Yenni, 1993:4) bahwa bahasa adalah most
of them hare taken the views that languages are systems of simbols, designed,
as it were, for the purpose of communications. Berdasarkan pendapat Lyons
dapat dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud simbol yang kita lihat
dan kita dengar dalam lambang, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam
berkomunikasi.
b.
Pengertian Sosiolinguistik
Kata
sosiolinguistik merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi
adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan
mengenai lembaga-lembaga serta proses sosial yang ada di dalam masyarakat
(Chaer dan Agustina, 1995:3). Linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang
mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian sosiolinguistik
merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa di dalam
masyarakat.
Menurut
Appel (dalam Suwito, 1982:2) mengatakan, sosiolinguistik memandang bahasa
sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari
masyarakat dan kebudayaan tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan pemakaian
bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi kongret.
Dengan demikian, dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat secara internal,
tetapi dilihat sebagai sarana interaksi/komunikasi di dalam masyarakat.
c.
Pengertian variasi bahasa
Variasi bahasa merupakan bentuk-bentuk
bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki pola yang
menyerupai pola umum bahasa induknya. (Poedjosoedarmo dalam Suwito, 1982:20).
Hatman dan Stork (dalam Chaer dan Agustina, 1995:81) membedakan variasi bahasa
berdasarkan kriteria, (a) latar belakang geografi dan penutur, (b) medium yang
digunakan, dan (c) pokok pembicaraan. Haliday membedakan variasi bahasa
berdasarkan pemakaian yang disebutnya dengan dialek dan register. Rumusan yang
hampir sama dinyatakan oleh Alwasilah (1985:66), meskipun para penutur memakai
bentuk-bentuk yang berbeda, tetapi bentuk-bentuk itu merupakan satu bahasa yang
sama, misalnya idiolek, dialek sosiolek dan register/style.
Chaer dan Agustina (1995:83) membedakan
variasi-variasi bahasa, antara lain: (1) segi tutur, (2) segi pemakaian, (3)
segi keformalan dan (4) segi sarana.
d.
Pengertian bahasa register
Alwasilah
(1985:63) mengatakan register adalah satu ragam tertentu yang digunakan untuk
maksud tertentu, sebagai kebalikan dari dialek sosial atau regional. Register
berhubungan dengan masalah bahasa yang digunakan untuk kegiatan apa.
Variasi bahasa
oleh Nababan disebut dengan variasi bahasa berkenaan dengan
fungsinya/fungsiolek, ragam atau register. Di mana variasi bahasa dari segi
penggunaan berhubungan dengan bidang pemakaian. Contohnya dalam kehidupan
sehari-hari, ada variasi di bidang militer, sastra, jurnalistik, bidang
perdagangan dan kegiatan keilmuan lainnya. Perbedaan variasi bahasa dari segi
penggunaan terdapat pada kosa katanya. Setiap bidang akan memiliki sejumlah
kosa kata khusus yang tidak ada dalam kosa kata bidang ilmu lainnya.
METODE PENELITIAN
A.
Jenis penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif. Di mana
pendekatan kualitatif merupakan suatu proses penelitian dari pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Sedangkan pendapat lain mengatakan metodologi kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Bodgan dan Taylor
(Moleong, 2007:3). Selain itu dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini
digunakan juga untuk mengetahui makna tersembunyi dari kata-kata yang tidak
dimengerti dan memperoleh kejelasan dan kebenaran data.
B.
Teknik pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data di sini dengan cara mengamati postingan dan komentar yang
diposting dan diteliti dipostingan grup The Bakulan Kudus. Kemudian merekam
pembicaraan penutur ketika penutur melakukan transaksi dengan lawan tuturnya
secara langsung. Data yang diambil dari hasil postingan, komenan dan percakapan
penutur dikalangan pedagang ini ditulis dan diamati bahasa yang digunakan dan kata-kata
apa saja yang digunakan penutur dalam transaksi secara online maupun secara
langsung.
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data (hasil postingan, komenan dan rekaman)
Rekaman
a.
Waktu :
15:22 WIB
b.
Tanggal :
27 Juni 2015
c.
Tempat :
Depan SD 1 Dawe
d.
Topik :
Transaksi jual beli Handphone
a.
Postingan di Grup The Bakulan Kudus




b.
Peristiwa tutur
Hasil rekaman
percakapan antara penjual dan pembeli handpone ketika melakukan transaksi
secara langsung.
(B
: pembeli) dan (J : penjual)
B : “Boss?”
J : “Iyya Gan, sing ngejak cod.an neng
postingan mau kuwe?
(iyya gan, yang ngajak cod.an di depan SD
Dawe tadi)
B : “Pie Bos, barange
sidane di tt tah dj?”
(gimana bos, barangnya jadinya di tt atau
dj?)
J : “Aku iki posisine
gek kepepet butoh og, B U Gan. Nek di tt nko aku ora nyekel amunisi... namek
malah nambah ngetokke amunisi. Batenku kan dj wae gan, keporo aku nyekel
amunisi. Urusan golek barang meneh kan gampang mburi.”
(aku
ini posisinya lagi kepepet butuh og, BU gan. Kalau di tt nanti aku gak megang
amunisi gan... tapi malah nambah ngeluarin amunisi. Rencanaku kan dj aja gan,
sudah pasti aku megang amunisi. Urusan cari barang lagi kan gampang.)
B : “Nego ah Bos, mosok yo nett semana? Nek oleh
kaya sing tak tawar mau ah... paling tambah sitik ngunu.”
(nego
ah bos, masak ya nett segitu gan? Gak boleh kayak yang tak tawar tadi gan...
paling tambah sedikit)
J : “Mahare up sitik ah Gan.”
(maharnya up dikit ah gan )
B : “Lha apike piye Gan?
( lha enaknya gimana gan?)
J : “Dicek sek wae Gan
barange. Nko nek wes ngerti barange leh wani regane.”
(dicek
dulu aja gan barangnya. Nanti kalo udah ngerti barangnya juga berani harganya gan..)
B : “Barange ndi Bos?”
(barangnya mana bos?)
J : “Iki Gan...
(memberikan Hp) spek e kaya sing wis tak posting nang grup Gan. Minuse lecet
pemakean tok, karo ninggal hadset.”
(ini
gan... (memberikan Hp) speknya kayak yang udah tak posting di grup gan.
Minusnya lecet pemakean doang gan.. sama ninggal hadset)
B : (ngecek barang) “Wah
iyya Bos isek mulus.. tak tt karo Nokia X, tak tambai 100.”
(ngecek barang), wah iyya bos masih mulus..
tak tt sama Nokia X, tak tambahin 100)
J : “Ralah tt tt nan
sek Gan... iki tak nett semono wae wis eman-eman aku... mulus kok barange. Gara-gara
B U tenanan iki Gan... nko nek aku butoh yo mosting DC nang grup meneh.”
(gak
usah tt tt an dulu gan... ini tak net segitu aja udah eman-eman gan.. mulus kok
barangnya. Gara-gara BU beneran ini gan... nanti kalo aku butuh ya DC di grup
lagi gan..)
B : “Nego pie Bos?”
(nego gimana bos???)
J : “Nego pie tah...nego
tuku bensin gan... wes lumayan iku.”
(nego gimana to gan, nego buat beli bensin
gan.. udah lumayan itu)
B : “Wes yo lah Bos...
tak jupuk iki barangem.”
(yaudah lah bos... tak ambil ini barangmu)
J : “Cash ya Gan... aku
randue rekening ndak.”
(cash aja ya gan... aku gak punya rekening
og)
B : “Yawes nek jalok
cash ayo reng mahku sek bos.. tak jupuk duek go mahari barangem lah.”
(yaudah
kalo minta cash ayo ke rumahku dulu bos.. tak ambilin uang buat maharin
barangmu)
J : “Ngendi Gan mahem?
Nek adoh leh tak nteni kene ae.”
(di mana gan rumahmu? Kalo jauh tak tunggu
sini aja)
B : “Cedak kene kok Bos..
ayo ah”.
(dekat sini kok Bos.. Ayo ah.”
B. Analisis Data
1.
Bahasa
yang digunakan dalam transaksi jual beli handpone di grup The Bakulan Kudus.
Data yang
diperoleh merupakan hasil pengamatan dari postingan, komentar dan juga
percakapan antara penjual dan pembeli. Dalam percakapan di atas P : berarti
penjual, dan B sebagai pembeli. Bahasa yang dipakai lebih cenderung menggunakan
bahasa Jawa ngoko, seperti bahasa sehari-hari yang digunakan. Namun, bahasa
yang digunakan dipostingan menggunakan bahasa Indonesia. Menurut penutur
memudahkan dalam memosting barang. Maka menggunakan bahasa Indonesia, tapi
bahasa yang digunakan di komentar menggunakan bahasa Jawa ngoko. Selain itu
dalam transaksi yang dilakukan antara keduanya terdapat banyak kata-kata yang
tidak banyak orang mengerti selain orang yang ada di grup. Bahasa ini termasuk
ke dalam variasi bahasa register. Dan
itu memang bahasa yang digunakan dalam grup facebook The Bakulan Kudus yang
diteliti.
Dari penelitian
ini, bahasa yang digunakan dalam transaksi tersebut menggunakan ragam bahasa register. Di mana bahasa register merupakan
pemakaian kosakata khusus yang berkaitan dengan jenis pekerjaan maupun kelompok
sosial tertentu (Wardaugh, 1986: 48). Dalam penelitian ini termasuk dalam
bidang perdagangan. Di mana bahasa yang dimunculkan merupakan bahasa-bahasa
khusus dalam grup jual beli The Bakulan Kudus. Bahasa antara penjual atau
pemosting, dan bahasa pengomen atau penawar.
2.
Bahasa Register dalam transaksi jual beli
handphone di Grup facebook The Bakulan Kudus.
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan,
penelitian ini menghasilkan banyak bahasa register yang digunakan dalam
transaksi jual beli handpone di grup The Bakulan Kudus, diantaranya :
No
|
Kosakata
Register
|
Makna
|
1.
|
Cod
|
Cash
On Delivery (ketemuan langsung)
|
2.
|
TT
|
Diijoli/Tukar
tambah
|
3.
|
DJ
|
Adol/Dijual
(menjual barang)
|
4.
|
BU
|
Butuh
Uang
|
5.
|
Amunisi
|
Uang
|
6.
|
Mahar
|
Dibayar
|
7.
|
Gan
|
Celukan/Sapaan/panggilan
di grup
|
8.
|
Net
|
Rego
pas/Harga pas
|
9.
|
Nego
|
Ngenyang/Menawar
(barang masih bisa ditawar)
|
10.
|
Up
|
Jaluk
rego munggah/Meminta menaikkan harga
|
11.
|
Minus
|
Kurang/
kejelekan barang
|
12.
|
OOT
|
Omong-omong
Tok (bagi yg menawar tpi hanya kebanyakan omong dan tidak membeli)
|
13.
|
Sundul
Gan
|
Istilah
untuk meminta supaya postinganya dikomentari
|
14.
|
Cash
|
Langsung
dhuwit/Bayar langsung dalam bentuk uang
|
15.
|
Tp
|
Jalok
transper/Meminta untuk ditransfer
|
16.
|
DC
|
Luru
/Dicari (mencari)
|
Hasil
penelitian di atas menunjukkan istilah bahasa yang digunakan dalam transaksi
jual beli di grup The Bakulan Kudus. Di sini bahasa register yang khusus
dibidang perdagangan online menggunakan istilah-istilah di atas, ketika
transaksi di Grup The Bakulan Kudus, dan dengan mudahnya dipahami antarpenutur.
Karena memang bahasa-bahasa tersebut yang dipakai dan digunakan dalam
transaksinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa
merupakan sarana penting dalam kehidupan masyarakat. Tanpa bahasa, mereka akan
kesulitan dalam berkomunikasi. Dengan bahasa manusia bisa mengetahui apa yang
diharapkan, sehingga orang lain mengerti. Tidak dipungkiri bahasa dalam
masyarakat bervariasi dan berbeda-beda. Entah dari segi penutur, dari segi
keformalan dan yang lainnya. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa bahasa dalam
transaksi jual beli handpone di grup The Bakulan Kudus merupakan bentuk dari
variasi bahasa register. Karena itu merupakan bahasa khusus yang digunakan di
bidang-bidang dan pekerjaan tertentu.
B. Saran
Dengan
hasil penelitian ini peneliti dengan sadar menemukan banyak kekurangan, dari
penulisan, ejaan dan juga penyusunan. Maka dari itu penulis meminta kritik dan
saran dari pembaca dan berterima kasih atas partisipasinya.
Daftar
Pustaka
Aslinda
dan Syafyahya Leni. 2007. Pengantar
Sosiolinguistik. Bandung: PT. Refika Adima.
Chaer, Abdul dan Agustina. 1995. Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwito. 1982. Sosiolinguistik: Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.