Minggu, 10 Januari 2016

KALIMAT TIDAK EFEKTIF



KALIMAT TIDAK EFEKTIF

1.      Karena Ayah tidak bisa mengobati.
Alasan             : Kata karena sebagai kata penghubung. Kata konjungsi di awal kalimat mengubah kalimat menjadi klausa yang tidak berinduk, atau menggantung. Dalam kontruksi kalimat majemuk, sama sekali tidak dimungkinkan sebuah anak kalimat hadir tanpa induk kalimat.
Seharusnya      : Ayah tidak bisa mengobati.
2.      Luna membeli sepatu di Shoes House.
Alasan             : Kalimat di atas efektif, karena diawali dengan subjek dan didampingi predikat dan juga dilengkapi dengan keterangan. Sehingga kalimat di atas merupakan kalimat efektif.
3.      Buku yang dikumpulkan lengkap dengan kartu peminjaman.
Alasan             : Pada kalimat diatas kehilangan unsur predikat kalimat. Itu karena di depan predikat terdapat kata ‘yang’, sehingga kalimat menjadi klausa menggantung. Kata ‘yang’ merupakan anak kalimat yang tidak ada induk kalimatnya. Karena itu unsur Subjek dan Predikat dalam sebuah kalimat mutlak dan wajib ada.
Seharusnya      : Buku dikumpulkan lengkap dengan kartu peminjaman.
4.      Di Museum Kretek akan mengadakan pertemuan para pejabat daerah.
Alasan             : Kalimat di atas tidak efektif.  Tidak terdapat unsur subjek dalam kalimat tersebut, karena diawali dengan adanya preposisi di depan kalimat, yaitu di. Subjek menjadi keterangan.
Seharusnya      : Para pejabat daerah akan mengadakan pertemuan di Museum Kretek.
5.      Pelajaran Sosiologi itu tidak saya mengerti.
Alasan             : kalimat di atas penyusunannya tidak jelas, penyusunan antara subjek predikat yang baiknya di depan, ini disusun berbolak-balik dan kalimat menjadi ambigu.
Seharusnya      : Saya tidak mengerti pelajaran sosiologi itu.
6.      Para anak-anak harus melakukan imunisasi besok pagi.
Alasan             : pada kalimat para anak-anak di atas sangat berlebihan, kata para baiknya dihilangkan karena kata anak-anak telah menunjukkan banyak anak.
Sehatusnya      : Anak-anak harus melakukan imunisasi besok pagi.
7.      Rumah yang cat yang warnanya hijau itu rumahku.
Alasan             : kata hubung yang berlebihan, selain itu juga berbelit-belit dan itu menjadikan kalimat di atas ambigu.
Seharusnya      : Rumah yang cat warnanya hijau itu rumahku.
8.      Bunga itu cantik.
Alasan             : kalimat di atas ambigu, tidak ada penjelas yang mengkhususkan bunga yang mana dan jelas menjadi kalimat tidak efektif.
Seharusnya      : Bunga anggrek itu cantik.
9.      Sehingga rapat sore ini tidak sesuai harapan.
Alasan             : adanya konjungsi sehingga di awal kalimat mengubah kalimat menjadi klausa yang tidak berinduk atau menggantung.
Seharusnya      : Rapat sore ini tidak sesuai harapan.
10.  Dina menyukai ikan cupang, Dina juga menyukai buah koi.
Alasan             : kalimat di atas mengulangi dua kata yang sama, baiknya dipersingkat supaya mengurangi ketidak efektifan kalimat.
Seharusnya      : Dina menyukai ikan cupang dan koi.
11.  Wanita itu datang dengan hanya membawa harga dirinya saja.
Alasan             :  kata dengan  pada kalimat di atas menerangkan subjek seolah-olah mempunyai dua diri. Dan itu membuat kalimat di atas tidak efektif.
Seharusnya      : Wanita itu datang hanya membawa harga dirinya saja.
12.  Pembangunan jembatan itu saya dibantu penduduk daerah.
Alasan             : kalimat di atas terasa berbelit dan penyusunan subjek predikat kurang tepat. Menjadikan kalimat di atas tidak efektif.
Seharusnya      : Saya dibantu penduduk daerah dalam pembangunan jembatan itu.
13.  Di dalam jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat.
Alasan             : penggunaan kata di dalam menunjukkan tempat, dan kata di baiknya tidak ditempatkan di awal kalimat.
Seharusnya      : Jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat.
14.  Sejak pulang dari pemakaman ibunya, Marni terlihat murung.
Alasan             : terdapat dua kata yang bermakna sama atau dua kata sinonim dalam satu kalimat, yaitu pada kata sejak dan dari  yang memiliki makna sama sehingga membuat kalimat tidak efektif.
Seharusnya      : Pulang dari pemakaman ibunya, Marni terlihat murung.
15.  Sejak terjadinya peristiwa malam itu, Doni trauma keluar malam.
Alasan             : kata sejak seharusnya tidak diletakkan di awal kalimat, itu menjadikan kalimat menggantung dan kalimat menjadi tidak efektif.
Seharusnya      : Doni trauma keluar malam, sejak terjadinya peristiwa malam itu.
16.  Rumah Lala dan Tini saling berhadap-hadapan.
Alasan             : kata ulang pada kata berhadap-hadapan tidak efektif digunakan dalam sebuah kalimat. Itu menjadikan kalimat tidak efektif.
Seharusnya      : Rumah Lala dan Tini saling berhadapan.
17.  Di asrama akan mengadakan reoni lulusan angkatan 2013.
Alasan             : dalam kalimat ragam baku wajib memiliki dua unsur pokok yaitu subjek dan predikat.dalam kalimat ini subjek tidak ada karena adanya preposisi di awal kalimat. Membuat kalimat di atas tidak efektif.
Seharusnya      : lulusan angkatan 2013 akan mengadakan reoni di asrama.
18.  Buku ini sudah dibaca oleh saya.
Alasan             : penyusunan kalimat di atas tidak efektif, unsur subjek yang penempatannya seharusnya di awal ditaruh di belakang dan terasa pasif.
Seharusnya      : saya sudah membaca buku ini.
19.  Sehingga saya menolak dia, Takim terlalu sombong.
Alasan             : konjungsi baiknya tidak di awal kalimat, karena akan membuat kalimat menjadi menggantung. Dan itu mengakibatkan kalimat menjadi tidak efektif.
Seharusnya      : Saya menolak Takim, karena dia terlalu sombong.
20.  Masjid Al-Istiqomah akan mengadakan pengajian memperingati maulid nabi oleh ibu-ibu PKK.
Alasan             : dari kalimat di atas memunculkan makna yang mengadakan masjid, seolah-olah masjid menjadi subjek.
Seharusnya      : Ibu-ibu PKK mengadakan pengajian untuk memperingati maulid nabi di Masjid Al-Istiqomah.
21.  Jualan sembako.
Alasan             : imbuhan -an pada kalimat di atas membuat kalimat tidak efektif.
Seharusnya      : Jual sembako.
22.  Baju yang dilaundry lengkap dengan boneka kesayangannya.
Alasan             : Pada kalimat diatas kehilangan unsur predikat kalimat. Itu karena di depan predikat terdapat kata ‘yang’, sehingga kalimat menjadi klausa menggantung. Kata ‘yang’ merupakan anak kalimat yang tidak ada induk kalimatnya.
Seharusnya      : Baju dilaundry lengkap dengan boneka kesayangannya.
23.  Dengan membawa tas kecil ia datang.
Alasan             : konjungsi di awal kalimat menjadikan kalimat itu tidak memiliki unsur subjek yang jelas. Menjadikan kalimat menggantung dan tidak efektif.
Seharusnya      : Ia datang membawa tas kecil.
24.  Para polisi-polisi itu berdiri berjejer di depan gerbang utama.
Alasan             : kata para sudah menunjukkan makna banyak, jika masih ada kata polisi-polisi membuat kalimat di atas berlebihan dan tidak efektif.
Seharusnya      : Para polisi itu berdiri berjejer di depan gerbang utama.
25.  Bagi yang membawa HP mohon di-silent.
Alasan             : kata preposisi dan dilanjutkan dengan klausa menggantung pada kata bagi yang membuat kalimat di atas tidak efektif dan menggantung.
Seharusnya      : HP mohon di-silent.

Sumber : Doyin, M. Dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2010.