KALIMAT
TIDAK EFEKTIF
1.
Karena
Ayah tidak bisa mengobati.
Alasan : Kata karena sebagai kata
penghubung. Kata konjungsi di awal kalimat mengubah kalimat menjadi klausa yang
tidak berinduk, atau menggantung. Dalam kontruksi kalimat majemuk, sama sekali
tidak dimungkinkan sebuah anak kalimat hadir tanpa induk kalimat.
Seharusnya : Ayah tidak bisa mengobati.
2.
Luna
membeli sepatu di Shoes House.
Alasan : Kalimat di atas efektif, karena
diawali dengan subjek dan didampingi predikat dan juga dilengkapi dengan keterangan.
Sehingga kalimat di atas merupakan kalimat efektif.
3.
Buku
yang dikumpulkan lengkap dengan kartu peminjaman.
Alasan : Pada kalimat diatas kehilangan
unsur predikat kalimat. Itu karena di depan predikat terdapat kata ‘yang’,
sehingga kalimat menjadi klausa menggantung. Kata ‘yang’ merupakan anak kalimat
yang tidak ada induk kalimatnya. Karena itu unsur Subjek dan Predikat dalam
sebuah kalimat mutlak dan wajib ada.
Seharusnya : Buku dikumpulkan lengkap dengan kartu
peminjaman.
4.
Di
Museum Kretek akan mengadakan pertemuan para pejabat daerah.
Alasan : Kalimat di atas tidak efektif. Tidak terdapat unsur subjek dalam kalimat
tersebut, karena diawali dengan adanya preposisi di depan kalimat, yaitu di. Subjek
menjadi keterangan.
Seharusnya : Para pejabat daerah akan mengadakan
pertemuan di Museum Kretek.
5.
Pelajaran
Sosiologi itu tidak saya mengerti.
Alasan : kalimat di atas penyusunannya
tidak jelas, penyusunan antara subjek predikat yang baiknya di depan, ini
disusun berbolak-balik dan kalimat menjadi ambigu.
Seharusnya : Saya tidak mengerti pelajaran sosiologi
itu.
6.
Para
anak-anak harus melakukan imunisasi besok pagi.
Alasan : pada kalimat para anak-anak di
atas sangat berlebihan, kata para baiknya dihilangkan karena kata anak-anak
telah menunjukkan banyak anak.
Sehatusnya : Anak-anak harus melakukan imunisasi
besok pagi.
7.
Rumah
yang cat yang warnanya hijau itu rumahku.
Alasan : kata hubung yang
berlebihan, selain itu juga berbelit-belit dan itu menjadikan kalimat di atas
ambigu.
Seharusnya : Rumah yang cat warnanya hijau itu
rumahku.
8.
Bunga
itu cantik.
Alasan : kalimat di atas ambigu, tidak ada
penjelas yang mengkhususkan bunga yang mana dan jelas menjadi kalimat tidak
efektif.
Seharusnya : Bunga anggrek itu cantik.
9.
Sehingga
rapat sore ini tidak sesuai harapan.
Alasan : adanya konjungsi sehingga
di awal kalimat mengubah kalimat menjadi klausa yang tidak berinduk atau
menggantung.
Seharusnya : Rapat sore ini tidak sesuai harapan.
10. Dina menyukai ikan cupang, Dina
juga menyukai buah koi.
Alasan : kalimat di atas mengulangi dua
kata yang sama, baiknya dipersingkat supaya mengurangi ketidak efektifan
kalimat.
Seharusnya : Dina menyukai ikan cupang dan koi.
11. Wanita itu datang dengan hanya
membawa harga dirinya saja.
Alasan :
kata dengan pada kalimat
di atas menerangkan subjek seolah-olah mempunyai dua diri. Dan itu membuat
kalimat di atas tidak efektif.
Seharusnya : Wanita itu datang hanya membawa harga
dirinya saja.
12. Pembangunan jembatan itu saya
dibantu penduduk daerah.
Alasan : kalimat di atas terasa berbelit
dan penyusunan subjek predikat kurang tepat. Menjadikan kalimat di atas tidak
efektif.
Seharusnya : Saya dibantu penduduk daerah dalam
pembangunan jembatan itu.
13. Di dalam jiwa yang kuat terdapat
tubuh yang sehat.
Alasan : penggunaan kata di dalam
menunjukkan tempat, dan kata di baiknya tidak ditempatkan di awal
kalimat.
Seharusnya : Jiwa yang kuat terdapat tubuh yang
sehat.
14. Sejak pulang dari pemakaman ibunya,
Marni terlihat murung.
Alasan : terdapat dua kata yang bermakna
sama atau dua kata sinonim dalam satu kalimat, yaitu pada kata sejak dan
dari yang memiliki makna sama
sehingga membuat kalimat tidak efektif.
Seharusnya : Pulang dari pemakaman ibunya, Marni
terlihat murung.
15. Sejak terjadinya peristiwa malam
itu, Doni trauma keluar malam.
Alasan : kata sejak seharusnya
tidak diletakkan di awal kalimat, itu menjadikan kalimat menggantung dan
kalimat menjadi tidak efektif.
Seharusnya : Doni trauma keluar malam, sejak
terjadinya peristiwa malam itu.
16. Rumah Lala dan Tini saling
berhadap-hadapan.
Alasan : kata ulang pada kata berhadap-hadapan
tidak efektif digunakan dalam sebuah kalimat. Itu menjadikan kalimat tidak
efektif.
Seharusnya : Rumah Lala dan Tini saling berhadapan.
17. Di asrama akan mengadakan reoni
lulusan angkatan 2013.
Alasan : dalam kalimat ragam baku wajib
memiliki dua unsur pokok yaitu subjek dan predikat.dalam kalimat ini subjek
tidak ada karena adanya preposisi di awal kalimat. Membuat kalimat di atas
tidak efektif.
Seharusnya : lulusan angkatan 2013 akan mengadakan
reoni di asrama.
18. Buku ini sudah dibaca oleh saya.
Alasan : penyusunan kalimat di atas tidak
efektif, unsur subjek yang penempatannya seharusnya di awal ditaruh di belakang
dan terasa pasif.
Seharusnya : saya sudah membaca buku ini.
19. Sehingga saya menolak dia, Takim
terlalu sombong.
Alasan : konjungsi baiknya tidak di awal
kalimat, karena akan membuat kalimat menjadi menggantung. Dan itu mengakibatkan
kalimat menjadi tidak efektif.
Seharusnya : Saya menolak Takim, karena dia terlalu
sombong.
20. Masjid Al-Istiqomah akan mengadakan
pengajian memperingati maulid nabi oleh ibu-ibu PKK.
Alasan : dari kalimat di atas memunculkan
makna yang mengadakan masjid, seolah-olah masjid menjadi subjek.
Seharusnya : Ibu-ibu PKK mengadakan pengajian untuk
memperingati maulid nabi di Masjid Al-Istiqomah.
21. Jualan sembako.
Alasan : imbuhan -an pada kalimat di atas
membuat kalimat tidak efektif.
Seharusnya : Jual sembako.
22. Baju yang dilaundry lengkap dengan
boneka kesayangannya.
Alasan : Pada kalimat diatas kehilangan
unsur predikat kalimat. Itu karena di depan predikat terdapat kata ‘yang’,
sehingga kalimat menjadi klausa menggantung. Kata ‘yang’ merupakan anak kalimat
yang tidak ada induk kalimatnya.
Seharusnya : Baju dilaundry lengkap dengan boneka
kesayangannya.
23. Dengan membawa tas kecil ia datang.
Alasan : konjungsi di awal kalimat
menjadikan kalimat itu tidak memiliki unsur subjek yang jelas. Menjadikan
kalimat menggantung dan tidak efektif.
Seharusnya : Ia datang membawa tas kecil.
24. Para polisi-polisi itu berdiri
berjejer di depan gerbang utama.
Alasan : kata para sudah
menunjukkan makna banyak, jika masih ada kata polisi-polisi membuat kalimat di
atas berlebihan dan tidak efektif.
Seharusnya : Para polisi itu berdiri berjejer di
depan gerbang utama.
25. Bagi yang membawa HP mohon di-silent.
Alasan : kata preposisi dan dilanjutkan
dengan klausa menggantung pada kata bagi yang membuat kalimat di atas
tidak efektif dan menggantung.
Seharusnya : HP mohon di-silent.
Sumber
: Doyin, M. Dan Wagiran. 2012. Bahasa
Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press, 2010.



